Jumat, 17 Februari 2012

Wild and Free

Facebook

Facebook memang luar biasa.
Tempat menggali-gali memori yang hilang. *lawaaasss*

Setelah lama (banget) gue gak pernah lagi log in facebook, ceritanya gue kangen.
Makaa... gue bukalah tab baru dan mengetik "facebook.com" enter.
Semua yang muncul di timeline, entah mengapa rasanya gak ada satupun orang yang gue kenal.
Entah siapa deh seribuan lebih orang yang ceritanya jadi "friends" tapi bahkan kenal juga enggak.
Atau ya mungkin.. lupa. hehe
Mana statusnya aneh-aneh lagi.
Boo hari gini booo... "cyAnk qmu, tP aQ hrz luPain qmUh :'( "
Face it, itu temen gue. Yakan?
Jadi kalo lo nemu status begitu di timeline lo sendiri, itu pergaulan lo sendiri, my meeeeen!

Akhirnya gue keasyikan bongkar-bongkar masa lalu *lawas..lagi".
Iseng-iseng mencari tahu pada kayak apa bentuknya temen2 gue jaman sekolah dulu.
Mulai dari temen SD sampe SMA.

"wiihh, kurus benerrrr sekarang"
"waahh uda punya pacar! engaged! hahaha"
"loh di luar negeri tooh"
"astagaa cakep bener sekaraaangggg"
"lah?? kok anaknya udah gede? eh? anaknya?"

Tanpa sadar gue membuka 2 tab untuk facebook ini.
Tab pertama untuk menelusuri temen SD, tab kedua untuk temen SMA.
Makin diliat-liat.. makin bikin ngakak.

Gue jadi inget obrolan gue sama Mike beberapa hari yang lalu.
Intinya hari itu gue cerita-cerita mengenai masa transisi gue waktu lulus dari SD dan masuk SMP.
Gue bukan berasal dari keturunan ningrat, bukan dari keluarga milyader.
Tapi paling gak, keuangan keluarga gue waktu itu lumayan "adem" sehingga gue masih berkesempatan bersekolah di sebuah sekolah yang lumayan "adem" juga.
Untuk ukuran anak SD, gue lumayan cihuy lah..
Ngeceng di Mall tiap weekend, update film bioskop, nongkrong di A&W kalo pulang sekolah, punya segudang les (inggris, basket, ice skating, renang, macem2. tapi banyakan bolosnya).
Antar jemput roda empat.
Lumayan...
Adem :D

Masuk SMP, gue yang anak tunggal dan super semena-mena ini, masuk ke rumah nenek gue yang ukurannya seperempat rumah gue sebelumnya.
Gue pindah sekeluarga dan tinggal di rumah itu, besertaa.. sepupu2 gue lainnya.
Intinya, bangkroeeeeettttsss.

No ngeceng. No les. No nongkrong.
Apelagi bioskop-an.

Ibarat dunia terbelah dua, terbalik, runtuh, berserakan, berantakan, kiamat..

Ah kita kembali ke facebook.
Seperti yang tadi gue bilang, facebook itu hebat.
Dari situ gue bisa update lagi dan kontekan lagi sama temen-temen gue.
Tapi dari situ juga kita bisa liat, perubahan-perubahan yang ada di dalam hidup kita, #tsaahhhhh

Secupu-cupunya temen gue jaman SD, yang waktu dulu menurut gue cupunya gak ada duanya di dunia... Saat ini ceritanya lagi sekolah di luar negeri.
Fotonya lagi mejeng sambil pake kaca mata item, jaket kulit, syal, boots.. macem orang-orang bule kedinginan di tengah jalan gitu pokoknya.
Backgroundnya bangunan-bangunan kuno macam di Eropa. Kayanya si di Eropa ya, maklum belom pernah juga.
Atau foto-foto mereka nongkrong dan bergahol ria, rasanya lagi nonton film Catatan Harian Si Boy (versi yang baru).
Ini di tab 1.

Di tab yang lain, tab kedua, aduh abstrak, brooo.. hahahahah
Ya pokoknya beda deh. Hehehe..

Sebenernya ada beberapa foto yang pengen gue kasih liat.
Tapi gak usah, gak bisa diblur (gaptektotal). Salah-salah ada pihak-pihak tertentu yang merasa dirugikan, ujung-ujungnya gue yang rugi.

Tapi gini, gue pernah merasa bahwa muka gue harusnya ada di tab 1.
Hits se hits-hitsnya.
Gak seharusnya gue nampang di tab 2.
Tapi nyatanya, muka gue juga ada di tab 2.
Malah... lebih banyak. Jauh...
hahahahaha...

Di hari itu gue ngobrol sama Mike, gue jadi inget lagi.
Iyah, gue salah satu orang paling beruntung di dunia (wedeehhh).
Gue pernah kaya (ya sebut aja gitu ye), tapi juga ngalamin kere, alias miskin.
Dan yang paling beruntung lagi, gue berhasil melewati masa transisi yang mirip neraka gak karuan itu.

Gue serius, masa transisi itu gak pernah mudah.
Dan gak akan pernah mudah, apalagi ekspres.
Gimana rasanya sesederhana lo gak pernah nyuci piring terus lo jadi harus nyuciin piring orang satu rumah beserta sepupu-sepupu lo yang jumlahnya gak kalah sama warga bedol desa.
Gimana rasanya ke mall cuma bisa 6 bulan sekali, gue serius.
Itupun jangan bayangin Grand Indo ato PI ato teman-temannya.
Bayangkan setipe dengan Ramayana.
Gimana rasanya lo harus nyobain pindahan (packing) pake kain sprai (bener ga yah tulisannya?) di uwel-uwel.. mirip gembolannya Ninja Hatori kalo mau berpetualang mendaki gunung lewati lembah..
terus pindahan kaya maling, terburu-buru, naik... truk atap terbuka.
(Sumpah gue lagi ngakak sendiri inget itu! Bahahahahah)
Gak ada beda gue sama konfoy Jakmania yang mau ke Gelora Bung Karno!

Betapa dulu gue mati-matian berusaha agar terlihat sebagai "anak tab 1".
Bukan "anak tab2".
Betapa dulu gue marah ke bokap dan nyokap gue karena gue merasa gak seharusnya gue terjebak di keadaan seperti itu.
Betapa gue marah karena mereka gak bisa merubah gue kembali ke keadaan sebelumnya, jadi "anak tab 1".

Gue gak bohong, gue pengen jadi "anak tab 1". Banget.
Tapi kali ini, gue juga gak akan bohong....
Gue ada di tab 2.
Foto gak bisa boong. Ada muka gueeeeeee di sonoooo. Banyak beneeerrr.. hahahaha...
Hahahahahha...

Dari sederet hal yang gue syukuri di dunia, pengalaman ini salah satu yang paling gue "jagoin".
Dan gak akan pernah gue lupain.

Gak gampang untuk bisa tertawa sambil liat 2 tab itu.
Apalagi lo muka lo tetap eksis dalam foto-foto yang berada di kedua tab tersebut, sampai hari ini.
Dan sekarang.. gue bisa :)

Thanks universe.
Thanks Mom and Dad.
Thanks BDI.
Thanks Facebook (and you... Mark Zukk.. aduh Zuckk apa deh susah banget namanyaaah!)

*close tabs*
*logout*

Rabu, 18 Januari 2012

Let It Be, Let It Flow, Let It Go

Kurang patah hati gimana lagi coba, tu judul?
Yeess, yang punya blog lagi patah hati.
*jreeeeenggggg..jreeeeenggg

Usia duapuluh, usia jaya?
Ya ya, berjayalah patah hati! Hahahaha
amit2, *ketokmeja3x*

Tapi katanya Ibu Kartini, habis gelap terbitlah terang.
Kata Bpk Indra, Bapak gue, mati satu tumbuh seribu.
Semua juga bilangnya begitu, bukan?
Hyahaha..
Tapi percaya deh, ini bikin gue banyak belajar.
Bukan menghibur diri, bukan kok bukan.

Gue sering berasa keren, tapi urusan cinta-cintaan, gue berasa cupu.
Gue paling takut rasa suka gue ketahuan sm orang lain.
(Jadi sebenernya kalo mau tau gue suka siapa, cari aja yang paling takut gue publish.)
Gue paling susaahhhh mengungkapkan rasa suka, sayang, atau lain sebagainya.
Gue paling takut image gue terganggu kalo ternyata orang yg gue suka, kurang oke buat temen-temen atau orang di sekitar gue.
Gue minderan, gue susah percaya orang bisa suka sama gue.

Akibatnya?
Gue sering disalib (salib itu pake "p" atau "b" si?) Alias dikepot.
Gue susah punya pacaarr.
Hubungan dengan cem-ceman selalu cuma indah setengah jalan, buruk dari tengah dan sisa-sisanya.


Intinya, menyesal di akhir.

Yang paling terakhir, gue suka sama cowo yang jadi tong sampah gue kurang lebih 2 tahun belakangan ini. Biasa, cewe, banci curhat. Hahahaah
Dia gak ganteng.
Sering dibilang banci.
Kutu buku. Tapi pintar si.
Jalannya lama.
Suka ngeluh.
Gampang sakit.
Kulitnya putih banget.
Mulutnya kaya pisau dapur emak gue.
Sukanya maen sama anak2 kecil.
Sukanya nempel2 sama cewe.
Matanya selalu kaya orang ga tidur.
Suka nari.
Suka nyanyi.
Poninya ga pernah jelas arah dan juntrungannya kemana.
Ga punya nmr hp adenya sendiri.
Mobilnya sering rusak.
Cinta banget sama gitar emaknya.
Lagu-lagu di mobilnya lawas ga ketolongan.

Hadeh.
Tapi yang paling ngeselin, org ini ga pernah jelas.
Kadang dia bikin gue ngerasa dia sama gue,kadang enggak.
Kadang iya lagi.
Tapi kalo kata Apit, itu yg bikin gue suka.
Kaya ga ada alesan yg lain aja. Hahahah..

Intinya :
Ternyata gue sukanya sama ybs di atas.

Bukan sama penyiar kece itu.
Bukan sama tukang kuman itu.
#kode,sekode-kodenya

Ya sudah, masa galau sudah berakhir.
Namanya juga jatuh cinta.
Alm Meggie Z ga bakal nyanyi "jatuh bangun" kalo ga begini.
Mungkin dulu beliau terinspirasi dari kisah yang sama.
Mungkin.
Tapi kalo dari liriknya, kayanya sih lebih sedih.
"Kubawakan segelas air, namun kau meminta lautan, membawanya sungguhkuuuuu tak sangguuuupp"
See?
Lebih sedih itu kan?

Well, That night was the first time I cried for a boy.
Let it be my part of my 20's story. :)

Selasa, 03 Januari 2012

Kamu dan Usia Duapuluh-ku :)

Thanks for comin'.

Thanks for teaching me many things that I don't even realize those things before.

Thanks for letting me know......
how caring and loving are things that I dumb.
Ah, nope! being Honest with what I feel, is the thing that I dumb.

Thanks for letting me know...
that I'm so small in this planet earth.
how precious a family is.
that there are still so much thing that I have to find out.
that I'm too arrogant.
how important a priority is.
where my dreams are placed and where my path is losing it's direction.

Thanks for letting me know...
how precious you are.. for me.

Thanks for letting me know..
who I want to be at my age twenty :)

I want to be..
my self.

Lingkaran Setan

2012, day 3 :)

Baa! Selamat tahun baruuuu!
How's your new year?
Was it good? bad? standard?

Gue? Luar biasaa! hahaha..
Seperti biasa, seperti beberapa tahun sebelumnya, gue bertahun baru di Megamendung, Puncak.
Seperti biasa, tahun baru gue produktif.
Bwooelaaahh.. gayaaaa... hahaha

Di malam itu, gue berdoa, memperbaharui tekad yang akan dijalani satu tahun ke depan.
Apa ya bahasa kerennya memperbaharui? aduh lupa. yasudlah.

Naah kalau proses pergantian tahun gue bisa dikatakan produktif, detik-detik sebelum itu terjadi bisa gue bilang, sungguh kacau.
Chaos year end, bahasa Jawanya.
Sumpe kacaaauuu!

mungkin beberapa dari lo tau gue juga berprofesi sebagai staf di administrasi wilayah DKI Jakarta di vihara gue. Sebuah profesi yang sebagian orang yang mengenal gue menyebutnya gue melawan arus, melawan kodrat, melawan kebenaran.
mungkin beberapa dari lo juga sudah mengetahui beberapa kekacauan (beberapa?) yang gue buat. Mulai dari yang kalibernya cemen sampai yang menggemparkan jagad raya.

apa yang terjadi di tanggal 31 desember kemarin, termasuk yang... emm.. yah lo nilai sendiri.
intinya gue dan Sheila (teman seperjuangan gue, yang sama kacrutnya, yang bekerja sama di tempat yang sama) melakukan sambungan rantai informasi yang salah.
Si bos intinya tidak menerima informasi yang seharusnya beliau terima.
Alhasil, bumi gonjang-ganjing.

bentuk dan isi omelan seperti apa, kurang bagus kalo ditulis di sini.
Intinya, sukses membuat gue dan Sheila buanjiir.
intinya, kami.. KUSUT.

Di sinilah perbedaan nyata antara manusia yang sedang punya cem-ceman, pacar, atau apapun itu sebutannya, dan yang tidak, akan terlihat jelas.
Ralat, sangat jelas, tepatnya.
Beruntunglah dia yang lagi punya, walau bumi gonjang-ganjing, bunga tak pernah layu.
Dia yang lagi ga punya, die man! you die!
Siapa si dia yang super sial itu?
Gue orangnya!
Sheila? tenang, dia gak kalah wangi dari taman bunga nusantara.
Ga kalah merona dari bunga mawarnya tuxedo bertopeng yang ditancep ke tanah setiap kali sailormoon lagi dapat musibah.

Singkat kata singkat cerita, musibah itu untungnya dapat ditangani dengan (kurang) baik.
Tapi paling enggak, gue dan Sheila berhasil menutup tahun dengan selamat.

Tapi 2011 memang juara, banyak banget pelajaran yang gue dapat.
Cara menutupnya juga luar biasa.
Oh dari serangkaian tahun baru, mungkin ini yang paling kocak.
Sedikit intermezo, pada saat gue dan Sheila sama-sama bergelimang air mata, datanglah orang ketiga yang nangisnya bikin air mata gue dan Sheila jadi terlihat cupu berat.

Begini adegannya :
Gue dan Sheila nangis berduaan.
Ada Eby yang lagi berupaya menenangkan sembari mencari solusi terbaik, tercepat, yang intinya membuat gue dan Sheila terselematkan.
Gak lama muncul Gilang, yang ujung-ujungnya (bisa-bisanya) dia tidur tepat di depan 3 orang yang lagi heboh ini.
Gak lamaa, muncul Olin yang akhirnya nangis di paha Eby (durasi : berkepanjangan).
Dia putus sama pacarnya (tepat satu malam sebelum tahun baru. *tepokjidat*).

Jadilah itu lingkaran setan.
3 perempuan menangis.
1 perempuan berusaha menghibur dengan cara memaki si bos.
1 laki-laki berusaha menenangkan 3 perempuan menangis. Berusaha mencari solusi atas 2 problema yang bedanya langit bumi.
1 laki-laki tidur.

Gue dan Sheila akhirnya memutuskan untuk berhenti nangis.
Gak mood juga akhirnya.
Udah garing juga nangis kecil-kecilan di sebelah orang yang nangisnya besar-besaran (miskin kosakata, maaf).

Singkat kata, itulah akhir 2011 gue.
Tenang, awal 2012 gue indah.
Mood gue berhasil teratasi dan gue...
naik panggung amertaaaa :D

Yep! Gue kembali berdiri di sana untuk ngemsi party tahun baru yang intinya adalah malam pengumuman juara-juara.
Keren banget ga tuh, maitri karuna (semacam hal yang membawa kebaikan) pula.
Gue ngemsi bareng sama Chandra.
Dan malam itu, DKI B juga naik panggung.
Menerima juara 3 untuk tari.
Congratz Flame :)

Btw, DKI B kali ini merebut 1 emas, 1 perak, 1 perunggu di IDeFest 2011.
Cool! Belum juara umum sih, tapi ini peningkatan! jauh!
Tahun depan, naik lagi.
Sebagai juara umum.
hehehehehh...

Well, itu 31 Desember gue.
How's yours? :)