Rabu, 31 Maret 2010

Dilema Anak Durhaka

Belakangan ini bisa dibilang gue lumayan apes (baca : kurang bernasib baik, alias sial).
Tapi sebenernya gak juga sih. *plin-plan
Kemarin gue ditelepon sama si ayahanda tercinta, katanya emak gue sakit.
Kurang enak badanlah, gue gak suka kata sakit, gak suka aja.
Si Bapak mengupdate kabar emak gue, sehari sebelumnya saudara sepupu gue melakukan hal yang serupa. Si sepupu mengupdate dia sedang pergi makan-makan sama emak gue selepas berziarah.
Hari ini gue berniat menelepon emak gue, percaya gak percaya ada aja halang rintangannya.
Pagi bangun kesiangan. Kuliah sampe siang.
Siang, hape mati, bisa-bisanya gak bisa di charge. Sekedar informasi, hape yang ada pulsanya itulah yang mati. Otak-atik sana-sini, bisa juga di charge.
Nunggu, tak lama ketiduran. Sore deh!
Ditunda lagi, mandi dulu deh.
Habis mandi, bantuin orang pindahan.
Oh sebelumnya, tempur sama internet yang mati di kala kritis harus kirim tugas.
Bisa-bisanya internet ikut-ikutan mati, gak bisa pilih waktu yang lain apa??
Di tengah gotong-gotong barang, terlambat sudah, telepon keburu berdering.
Si Bapak kembali mengupdate, namun kali ini seram bunyinya.
Emak gue keburu ngamuk.
Terlambat sudah.

#*%!&$$8_=+/##!!
(yah kira-kira sendirilah apa isinya).

Sudahlah, iya mak, saya anak durhaka.
Maap. Sungguh.
Saya si anak durhaka yang banyak cing-cong.
Maap saya sulit berkata-kata manis.
Iya, besok saya pulang.
Sebenarnya saya sudah tak sabar ingin memberikan sebuah kabar bahagia untukmu.
Tapi berhubung tadi sudah keceplosan di telepon dan sudah tidak lagi jadi menyenangkan.
Ya sudah.
Mungkin si berita baik ini akan membuat keributan lagi di kemudian hari.
Maap saya tak bisa hengkang dari semua yang saya kerjakan ini Mak.
Maap sekarang saya belum bisa memberimu banyak, sedikit aja juga belum ya?
Last but not least.. I love u mak! :D :D

nb : besok anak durhaka ini akan pulang.
sampai jumpa mak (ketar-ketir hati ini sebenarnya. hwahahahha)

Selasa, 30 Maret 2010

the Pity Things

we are a small creature with a big dream
we can't see the way to our dream, why?
we are trapped in a maze that we made by ourself.
so pity.

we do what we don't wanna do.
we say "yes" for something actually "NO!!"
we smile, but inside we cry.
we looked so powerful, but actually so powerless.
so pity.

we keep this s**t things
and we'll see..
so many chances have already gone
so many good things just past away
and how about our dreams?
trapped inside.
so pity.

ok, that's enough for the "pity-pity" things!
Don't waste our time again,
We've got too many things to do.
Get up!
We gonna do the break through!
Yes, we can!
Don't worry, it's NOT too late!
If we need to run, Let's run!!
Something better is waiting for us, if only we can break the seal.

Say what you want to say!!
Do what you wanna do!!
Be what you wanna be!!

we can be so powerful.
we are invincible.
we can be the dream catcher, who won't stop dreaming.
a big dream for everybody who is standing around, not for ourself only.
yes, because we are the now generation!

*We only got 86,400 seconds in a day to
Turn it all around or to throw it all away
We gotta tell them that we love them
While we got the chance to say
Gotta live like we're dying
(Live Like We're Dying-Kris Allen)

Sabtu, 27 Maret 2010

For the First Time Finally I said Yes

For those things you've done for me..
that made sad..
Yes, I care about you

When they said "don't"
Because they are too afraid that I'll hurt you (whaatt??)
Yes, I don't care about it

And my Mom said "you'll find another one"
Because she don't know who you are (I'm not saying that I really know you, I'll find it out)
Yes, just let it flow.

Listen, even this is one of the hardest thing ever.. (write it down is much easier than say it by my mouth)
I just want you to know that..
Yes, I love you

Don't ask me again, ok? :D
That's how this story began..
That's how I finally said "yes" for the first time.

(For God sake, it kills me.. How can I write this?? hahahahha)


Selasa, 23 Maret 2010

Untitled

Karena kita Muda!
Karena kita punya kekuatan yang begitu besar yang siap meledak kapan saja!
Karena kita tidak sendirian, kita memiliki sahabat yang sedang menunggu kita menarik tangannya!
Karena kita harus berlari mengejar Impian!
Karena kita si pemberani yang gak akan kalah oleh kerikil-kerikil penghalang!
Karena kita punya sejuta kata yang harus disuarakan!
Karena kita punya berjuta alasan untuk bangga pada apa yang kita miliki!
Karena kita ditunggu oleh mereka yang menaruh harapan di pundak kita, harapan bukan beban!
Karena kita tahu waktu tak bisa menunggu dan dunia terus berputar!
Karena kita sadar menyesal sama saja membuang waktu!

Karena kita generasi muda yang BERANI membuka hati, BERANI menggunakan hati kita.

Kita akan tahu apa yang kita inginkan!
Kita tidak akan takut menyuarakan suara hati kita!
Kita akan melihat betapa berharganya sahabat dan orang di sekitar kita!
Kita akan memiliki semangat yang begitu besar karenanya!
Kita akan siap untuk BANGUN lagi ketika kita terjatuh nanti!

Karena kita adalah GENERASI MUDA YANG SIAP MENGHADAPI TANTANGAN!

Minggu, 21 Maret 2010

Luffy dan Davy

Kemarin ini, dalam rangka kompetisi pemilihan calon captain untuk kontingen DKI sentra B nanti, kami diminta memilih salah satu karakter One Piece yang serupa dengan karakter yang kita miliki.

Sebenarnya begini ya, dari begitu banyak alasan yang ada, mengapa gue merasa mirip dan akhirnya dengan terpaksa memilih Luffy adalah karena gue (yang juga menurut pendapat kawan-kawan saya) heboh-heboh bodoh. Alasan ke dua ialah karena tidak tersedia si Po dalam pilihan-pilihan tersebut, jadi ya sudahlah. Luffy juga keren kok. Alasan ke tiga, nama kami sama-sama diakhiri dengan bunyi “vi/fy” (huruf F dan V beda tipislah).

Tapi saya berani mempunyai impian yang besar, saya berani “mendobrak” apa yang mereka bilang itu sesuatu yang tidak mungkin. Saya tidak suka menyerah, walau dalam menghadapi sesuatu cenderung “kejedot” sana-sini. Toh yang penting kesampean. Benjol ya sudah. Luffy juga berani tabrak sini-sana demi mencapai impiannya menuju Greenland. Yang penting hajaar!

Luffy tidak dapat mencapai impiannya hanya dengan sendirian. Luffy memiliki sahabat-sahabatnya. Ia menyayangi sahabat-sahabatnya itu. Baginya, mereka yang juga memiliki impian masing-masing, sangat berharga. Ia percaya dengan mereka yang bersama-sama berjuang, akan mampu menggapai apa yang mereka impikan. Saya senang bersahabat dengan orang lain. Saya juga sering menyusahkan mereka, membuat mereka tersasar, membuat mereka harus bangun lebih pagi untuk membangunkan saya setiap pagi, numpang mandi, numpang ngeprint, mengganti nama-nama mereka seenak jidat, memaksa mereka menuruti apa yang saya mau, macem-macem (itu hanya segelintir kecil, sungguh). Mengapa mereka masih mau bersahabat dengan saya, rasanya itu hanya mereka dan Tuhan yang tahu. Tapi sungguh terimakasih karenanya. Bener deh. Luffy dan saya, senang dan bangga kepada sahabat-sahabat yang kami miliki. Senang rasanya bisa saling berbagi, bisa berjuang bersama, bisa ngegosip bersama (yakin deh, Luffy juga suka ngegosip di kapal, sayang aja ga diceritain di komiknya).

Tapi sebenarnya gak jelek-jelek amat juga, saya bisa menjadi teman bicara yang baik (itu sudah satu paket dengan mendengarkan), walau terkadang sok bijak, apa yang saya berikan kadang lumayan benar. Saya senang memberi semangat pada sahabat-sahabat saya, karena saya sebal melihat mereka (dan saya juga sih sebenarnya) yang sebenarya bisa melakukan sesuatu tapi banyak sok takut dan akhirnya jadi takut beneran. Yah kadang memang ada yang mendapat sesuatu lalu jadi “brekele”, wajar sih, tapi saya gak betah melihat yang “brekele” lama-lama makanya saya senang menyemangati orang, walau kadang jadi mirip marah-marah, tapi percayalah bukan itu maksud saya.

Di luar daripada itu, Luffy melakukan petualangannya, bisa memiliki sahabat, gigih mengejar impiannya, karena ia menggunakan hatinya. Ia berani membuka hatinya pada orang lain sehingga orang bisa benar-benar mengenal dirinya dan mau menjadi sahabatnya. Ia tidak menjadi bajak laut menyedihkan yang merana di tengah laut karena ia memiliki sahabat-sahabatnya. Coba bayangkan ia melaut sendirian? Tragis.

Ahya, kesamaan kami lagi adalah, jika ia bisa melar sana-sini, saya juga bisa. Cuma bedanya ialah, kalo dia bisa melar di seluruh bagian tubuhnya, saya terbatas pada perut. Bahkan bisa melipat. Gak jauh beda lah ya? Baikah, sekian. :D

Sabtu, 13 Maret 2010

Hari Ajaib dan Orang-Orang Ajaib


Gue ga akan melupakan hari ajaib ini. hemm.. 12-13 Maret 2010.
Kenapa 12-13? Karena kejadiannya di tengah malam, di antara pergantian hari.

Salah satu hal yang ga akan pernah berhenti gue syukurin dalam hidup gue adalah adanya orang-orang yang tak henti dikirimkan untuk menjadi hadiah buat gue.
Gak bisa disebutin satu-satu, pasti akan banyak banget dan gue yakin bakal ada yang kelupaan disebut (sungguh maaf, tapi itu tampaknya pasti terjadi ya. ahaha)

Beberapa hari ini gue semakin dibuat sadar (dipaksa mungkin) kalo gue punya begitu buanyaaaak (sekali) orang-orang yang bisa membuat gue tersenyum setiap harinya.
Hari ini adalah salah satu hari yang paling membuat senyum gue mengembang sepanjang hayat gue. (hahahaha...).

Gak mau disebutin satu-satu, tapi gatal rasanya tangan ini (jadi ya nama yang akan menggelinding begitu saja akan gue tulis). :D

BDI. Marierie. Sandra. BakBak. James. Fenny. Silvi. Sheila.
My Partner. Emak. Fadjri. Calisna. Yuriska. Oline. Resha. Lulu. Tya. Irene.
Ellys. Alex. Cika. Rica. Octa. Zipora. Himawan. Putra. Ade. Pace. Dika. Wepe. Lily.
Picong. Bibir. Vinny. Sisca. Dewi. Gerry. Benito. Albert. Mikha. Grace.
Rio. Apit. Bowo. Mike. Dessy. Tian. Theo. Ierene. Inez. Pamela. Pradna.
Dicky. Yoel. Renny. Ria. Rini. Ira. Thya. Thia. Dan masih buanyaaaak lagi....

Aku sayaaang kaliaaan... sungguh!


Hari ini salah seorang di antara mereka menelepon gue di tengah malam.
Dia panik, gugup, deg-degan.
Dia adalah teman gue yang sangat unik.
Mungkin (ah.. pasti. haha) mereka bilang dia freak, ya memang sih.
Tapi itulah dia.
Dia jenius. Dia jago bahasa Inggris. Dia baik.
Dia sangat tertutup. Dia sensitif (menurut gue sih gitu ya).
Dia sulit mempercayai orang lain (entah apa yang membuat kami jadi sahabat begini).
Dia adalah si pendiam yang banyak bicara.
Dia adalah si pemimpi yang baik (bunga tidurnya sering kali terlalu indah, tapi dia malah takut, dasar aneh).

Hanya satu yang paling membuat dia panik.
Keberaniannya untuk menyayangi orang lain.
Keberaniannya untuk mengungkapkan apa yang dia rasakan. Keberanian itu kritis di dalam dirinya.
Dia mungkin bisa merumuskan apa yang dia rasakan, tapi tidak untuk diungkapkan.
Dia simpan sendiri (dan ternyata bocor. Sungguh gue senang itu terjadi. Maaf ya kawan. :D )
Dan hari ini ia memutuskan untuk berani mematahkan ketakutannya.
Dari suaranya, gue tahu betapa panik dan lucunya dia di seberang sana (andai tidak jauh, pasti gue akan melesat ke rumahnya hanya untuk menertawai wajah sahabat gue yang satu itu).
Dia berani.
Gue senang bukan kepalang.
Lo sah jadi jagoan gue kawan.

Ah jadi ingat ketika dia pernah membuat gue senang seperti ini sebelumnya.

"You've changed my life. You've changed the way I see the world."
Dua kalimat itu yang dia katakan buat gue.

Entah apa rasanya saat itu.
Dia membuat gue merasa gue bisa melakukan sesuatu untuk orang lain.
Walau jujur gue masih ga yakin apa sebegitunya ya? Lebay, tapi biar deh (lumayan buat bikin ge er diri sendiri).
Kawan, lo yang hebat.
Lo yang amat sangat precious buat gue.
Terimakasih lo mau berbagi cerita, berbagi impian, berbagi warna.
Gue menunggu kabar baikmu, hadiah atas keberanianmu kawan.
Gak akan gue lupa 2 hari ajaib pertama yang menjadi asal-muasal kita sahabatan.

Saat ini ada orang yang menunggu tulisan ini selesai dibuat.
Hari ini gue baru tahu tulisan gue dibaca orang lain (selain Rica dan siapapun itu di sekitar kami).
Senang gue ga terbendung lagi ketika tahu ada orang yang "benar-benar" membaca apa yang gue tulis (ala kadarnya ini).


2 orang baik yang hari ini turut membuat gue sangat bahagia, terimakasih ya. :)
Terimakasih membuat gue ingin menulis lagi.
Resha, lo sungguh membuat gue senang hari ini.
Cepatlah ke sini, kita sudah lama tidak bersekongkol membuat kericuhan.
Sini..sini... Datang dan mari kita berkarya lagi. :D

Wepe, si manusia yang baru dikenal seinstant-instantnya, senang bukan kepalang bisa mengenal elo. Si seram yang tidak seram. Mari kita wujudkan cita-cita konyol itu. Ayo kita pasang lagu-lagu enak itu. :D Terimakasih mau menunjukkan gue karya-karya lo yang ajaib itu.

Terimakasih untuk hari ajaib ini.

Davy-yang sedang senang riang gembira
Rasanya gue akan tidur sambil nyengir malam ini. :D





Selasa, 02 Maret 2010

For So Much Things

When you look back, you'll see there are so many things have changed.

Yesterday, two days ago..
last week, a month ago, last year..
even the last minute..

Was it good? or bad?
How many times we spend our time to say thanks for all the good things that happened in our life?
for so much great things that comes everyday (do we realize it?)..
for so many great people that given to us to tell and teach us their great experiences..
for every chances that we've got to see, to hear, to feel so much beautiful things around us..
for the power that given to us to be stronger day by day..
for all the love around us..

Well, maybe people do change, me as well..
But those great things will always be around us, (only) if we can feel it..