Tampilkan postingan dengan label love story. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label love story. Tampilkan semua postingan

Jumat, 06 Mei 2011

Endless Journey

Kinda miss you a lot my loli! :)

Hemm.. Hemm..
Well.. many things happenned since my the last time I wrote here..

Hemm.. *salahtingkah*
Hahaha...

Well.. well, I'm not the leader of "Generasi Muda DKI Jakarta sentra B" anymore since April 30th 2011- 4 days ago.
Satu malam sebelumnya gue melihat dia duduk di depan gue sambil memegang mic dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang di'lempar' ke dia.
For God sake! Hari itu serasa gue melihat diri gue sendiri satu tahun yang lalu.
Beberapa juga sependapat dan berkata sama.

Yep, mereka bilang dia mirip gue.
Hari itu dia duduk di sana dengan membawa PR yang sama persis dengan apa yang gue bawa satu tahun lalu.
Lucu rasanya ketika lo ngeliat orang yang sampe omongannya sama persis sama lo.

Satu tahun yang lalu gue mulai belajar hal paling sederhana yang paling susah gue lakuin.. belajar untuk sayang sama orangtua gue.
Satu tahun yang lalu gue mulai belajar melihat diri gue sendiri, apa adanya.

Satu tahun yang lalu gue mengerti kenapa jadi anak muda harus hidup dengan passion!

Satu tahun yang lalu gue mengenal rasanya seneeeng luar biasa ketika kita bisa melakukan sesuatu yang bisa bikin happy orang lain.
Satu tahun yang lalu gue mulai berani mengambil tantangan yang lebih besar untuk sebuah impian yang besar dalam hidup gue.

It won't be easy, but I can promise you..
It won't be ordinary.

Ladies and gentlemen, this is Sheila Wirya Atmaja!
Congratz!
And now it's your turn,
to bring us to another endless journey for a bigger, bigger, and bigger dream! :)


My home, my family, my friends
and yes, I'm nothing without them.



Sheila : the girl with cowboy(girl) hat :D


Many things to do,
many dreams are waiting,
go go goo!!!

Gooo!! Sentraaa B!!



Rabu, 16 Februari 2011

Balada Jatuh Cinta

Miss you so bad my Big Bear..

Heart you, Mr. A, Mr. B, Mr. C .... Mr. Z

You Know Me so Well..
Hwahaha.. gak, gak.. yang ini enggak.
Paling gak, gue belom pernah baca kalo yang ini.

Barusan gue membuka facbook dan menemukan beraneka ragam posting status dari beberapa kawan yang tampaknya sedang dilanda balada asmara hebat, entah itu yang gusar, galau, sampai jatuh cinta sejatuh-jatuhnya.
atau sebaliknya, status-status keren berbahasa inggris yang dibuat sedemikian rupa untuk menggambarkan hati yang kelam sekelam-kelamnya sampe hitam gak kelihatan.
Sayang, status-status seperti itu sering kali salah dalam penggunaan grammar!
Alhasil, suasana yang terbangun rusak seketika ketika ada comment dari orang-orang jahat (yang tidak peka suasana) yang mengoreksi penggunaan grammar pada status tersebut.
Naas.
"woy! tensesnya salah tuh!"
Hahahhah...

Lucu lagi, gue membaca status yang bertuliskan "miss you my big bear" tadi, kepala ini otomatis merujuk kepada si kekasih hati empunya status itu dan mendapati pacarnya itu gak ada mirip-miripnya sama beruang, apalagi besar.
Jadi asumsi gue, antara si Big Bear ini selingkuhannya atau dia kangen sama boneka beruang pemberian kekasih hatinya itu.
Tapi ternyata itu si pacarnya, bukan bonekanya.
Jatuh cinta, "mini lele" bisa berubah jadi "big bear" ternyata.
Dashyatnya kekuatan cinta.
Padahal jelas-jelas lebih mirip ikan lele. *jahat

Biar kesannya misterius, si doi kita sebut dengan penggunaan inisial.
Padahal seantero bumi udah tau itu siapa,
tapi gakpapa.. biar romantis.
Kalo di tengah-tengah jalinan asmara hati berpindah,
inisial berganti, bisa diakal-akalin.

Misalnya :
Love you Mr. A
lusa.. dia lupa,
Miss you Mr. S

*jangan lupa bubuhkan tanda cinta di akhir kalimat.

Bisa aja ngeles kalo itu status tetep buat si doi cuma ini pake nama tengah (misal namanya : Anto Suprapto).
Padahal "S" di atas untuk beruang imut lainnya bernama Steven (misalnyaaa...).

Udah ah, ngaco.
Intinya menurut gue jatuh cinta membuat otak menjadi kreatif, imajinatif (ini terutama!),
cerdas, sekaligus bodoh,
Di waktu yang sama.

Tapi tetep aja,

Hidup gita cinta masa muda!!!

Hwahahaha..

Kamis, 06 Januari 2011

Tentang Perempuan, Tentang Melangkah

Ada sebuah foto.
Foto sepasang kekasih bertengger di pinggiran kawah di Tangkuban Perahu.
Cantik. Pemandangannya maksudnya.
Bukan fotonya.
Di foto itu keduanya membentuk sebuah hati dengan tangan mereka.
Tangan kanan si lelaki, tangan kiri si perempuan.

Bete ah liatnya. Bahahaha..
Ya jelas, itu foto pasangan yang membuat gue gatal hati, gatal tangan (maunya nyakar-nyakar), gatal mata.
Yang terburuk? Ya gatal hati.
Tapi itu sudah berlalu lama, dia, si laki-laki, sudah lama karam di laut merah.
Pojokan laut merah tepatnya-asal sebut nama laut, kayanya laut merah keci juga!
Entah ada apa enggak itu ya pojokan di dalam laut? Biar deh, urusan belakangan.

Lantas kenapa masih ada rasa-rasa "boleh juga kalo yang perempuan di toyor ke belakang, ke samping deh, ke belakang serem juga. Kawah cuy!"
Khas perempuan, kalo sirik begini jadinya.
Bahahaha...
Kayaknya dia ga cakep deh.
Kok bisa ya?
Mending juga gue?

Nah ini nih penyakit, mending gue?
Kalo gitu kenapa gak dari dulu aja dikejar sebelum dia membentuk lope-lope ga penting (tetep sirik) di depan kawah begitu sama perempuan lain??
Mungkin sudah berkali-kali, tapi memang laki-laki satu ini membuat gue naksiirrr berat!
Sekaligus, nyeseeell berat! hahahah..

Hey kamu, di ujung sana!
Menyapa gue kurang lebih (di tanggal-tanggal begini) 2 tahun yang lalu,
gue mabuk cinta, mabuk asmara, atau apalah bahasa dangdutnya, sama lo.
Mereka bilang gue salah naksir orang, gak, gue gak salah!
Gue kagum sama cara lo berjuang habis-habisan buat studi lo.
Sama pikiran lo yang open minded.
Sama tingkah laku lo yang buat gue cowooookk banget.
Bahkan gue suka lo yang "slengean", sipit gak karuan, suka ngomong jorok,
buat gue lo tetap ganteng! Hahahaha...
Sungguh.

Gue belum ketemu lagi yang seperti lo, bukan.. bukan yang mirip sama lo.
Tapi sama dia yang bisa bikin gue ngerasain apa yang gue rasain ke lo dulu.
Karena itu menyenangkan, seru, deg-degan, penasaraaann, gregetaaaaannn...

Dan berkesan banget buat gue.

Thanks, for let me know those feelings.
you still the best ever.
We never know what the future holds (nyontek kata-kata beben ah dikit),
maybe see you,
maybe Good Byee..

But for now, you're not exist in my heart anymore..
Jadi silahkan menari-nari, mau dansa juga boleh tuh di depan kawah.
Silahkan!
hahahaha.....

Davy,
Nguapnguap,
empatlewattigapuluhdelapan,
pagi.

Kamis, 25 November 2010

Tentang Perempuan, Tentang Jatuh Cinta

Ada yang jadi lebih cantik, padahal biasanya lusuh kayak kertas ulangan matematika yang nilainya jeblok terus di 'uwel-uwel' sama yang punya.
Ada merah-merah di pipinya, bibirnya yang biasa kering sedikit pecah-pecah (panas dalam mungkin) belakangan berubah menjadi mengkilat basah-basah.

Ada yang biasanya kemana-mana berbekal kaos dan celana pendek, emm.. sekarang juga masih sih. hahahha.. Tapii.. bedanya sekarang celananya bisa ada ombaknya. Itu loh, apa sih namanya kalau rok yang bersusun, rample? ya apa lah itu namanya.
Walau berbeda dengan sebelumnya, yang membubuhkan pemerah pipi di wajahnya, perempuan satu ini pipinya juga jadi ada merah-merahnya, bahkan sering kali ke seluruh wajah. hwhahaha...

Senyum bertebaran dimana-mana, gigi putih berjejer. puitis mendadak, bisa bikin lagu mungkin. daya khayal.. meningkat!
frekuensi curhat.. meningkat drastis!
kemampuan berbahasa asing meningkat, jadi sering digunain buat upate status.

Percaya atau tidak, di kala jatuh cinta banyak hal ajaib yang akan terjadi pada perempuan.
Entah mengapa gue yakin jika dibanding sama laki-laki, perempuan lebih seru. hahaha..

Yang galak bisa jadi kalem. Yang bau bisa jadi wangi. Yang lusuh bisa jadi kinclong.
Ini contoh saja.
Tapi bisa juga jadi begini :
Yang mukanya mulus, jadi jerawatan. (Ada dua pilihan, banyak yg tersimpan dan akhirnya malah jadi jerawat. Atau stres mikirin nasib cintanya sampe jadi jerawat)
Yang matanya belo bisa jadi sipit. (kebanyakan nangis)
Yang rambutnya panjang, bisa tau-tau pendek, salah-salah jadi cepak. (patah hati, potong rambut.. apa hubungannya ya padahal? hahaha)

Ah ada tahap dimana jatuh cintanya memasuki klimaks.
Dilanda dilema "maju atau mundur".
Urat malu kadang ditebas pada tahap ini demi mencapai tujuan.
Ada juga yang gugur sebelum berperang, biasa terjadi atas dasar teori "perempuan pamali ngejar duluan" (padahal muka pengen ngejar bocor kemana-mana). hahahah...
Oh, muncul 'pendatang baru'.
Korek sana, korek sini.
Gundah gulana dikala mendapati saingan di atas angin.
Menyerah? belom.
Maju lagi!
Gagal?
Sialnya, yg terakhir ini yg lebih sering terjadi. Bahahahaha...

Kalo nasib lagi baik, gandengan didapat.
Kalau nasib berkata lain, kita masuk ke tahap "penguatan diri".
Akan muncul sosok-sosok perempuan (yg berusaha) tegar.
Padahal bantal udah dibacok-bacok.
Lagu-lagu jatuh cinta udah berubah jadi lagu-lagu suram.
Mencari lirik-lirik yang kiranya cocok, lalu merasa mirip dengan lagunya.
Padahal belom tentu, sok disama-samain aja.
Biar kesanya gimanaa gitu. hahaha

Yang puitis, kini jadi ahli pembuat quotes.
khusus quotes penyemangat hati pasca luluh lantak.
Hahaha..

Percaya deh, perempuan kadang nyebelin.
Apalagi kalo lagi mabok cinta.
Tapi percaya deh, lucu loh.
hihihii...

Davy,
waiting for,
alovestory :)

Minggu, 14 November 2010

Balada Cinta Pertama (part. 2)

Ini kisah lanjutan dari postingan gue sebelumnya. Balada Cinta Pertama (part. 1).
Awalnya gue berniat menulis ini nanti-nanti ajah, tapi curiga niat keburu pudar, mending tulis sekarang.
Publish kapan-kapan. Hahaha..

Nah nah.. apa yang terjadi?
Tidak terjadi apa-apa dengan si Albert.
Gak seperti si Odonk bilang ada adegan jatuh di tangga berpandang-pandangan segala.
Korban sinetron dia ternyata. ckck..

Dia duduk di pinggir kolam ikan bokap gue dan "BAAA" tadi dimaksudkan untuk ngagetin gue. Becandanya gak mutu.
Dia yang lebih kaget sama "BAA" yang gue keluarkan.

Albert, setahu gue dia pada saat itu udah kelas 5 atau 6 SD.
Kita agak takut-takut main sama dia awalnya, karena kita masi secuil upil semua.
Dia sama Vera yang udah rada gede, sisanya upil.
Gue sendiri, si upil bongsor, menginjak kelas 1 SD pada saat itu.
Hampir setiap kali kita main sama dia, dia selalu pake baju bergambar "Harley Davidson".
Atau cuma baju itu yang nempel di ingatan gue, ya gak tau juga.
Dia berkacamata.
Badannya setengah gempal dan tinggi.

Malam itu, seusai "BAA-BAA'' gak penting itu, kita main sepak bola pake bola basket.
Aneh memang, iya ngerti kok.
Tenang, bolanya kecil. Apa kabar jempol kaki gue kalo itu bola basket ukuran standard.
Karena gue gak boleh keluar rumah, kita main di dalem kolam ikan tadi.
Tenang, gue tahu ini aneh lagi. Tapi kolam itu udah dikosongin.
Ikan dan airnya udah gak ada.
Seinget gue bolanya sering keluar kemana-mana karena kita lebih banyak ketawanya daripada nendangnya. Gak tau ngetawain apaan.
Nyokap gue sempat minta dia pulang karena ternyata kita main sepak basket tadi sampe jam 10an. Dia gak mau, jadilah nyokap merekomendasikan mainan di dalam.
Mainan andalan guepun dikeluarkan. PUZZLE! hahaha..
Jadilah kita pindah lokasi, main puzzle di lt.2 rumah gue.
(kayak rumah gue ada banyak aja lantainya).
Tau-tau emaknya Yohan Raymon, 10 look brothers tadi, datang untuk jemput si Albert pulang. Kita sempet liat nyokap gue ngobrol, ngintip dari atas.
Dimana ketika Albert pulang, gue baru tau apa yang dibicarain mereka tentang Albert.

Setelah hari itu kita jadi sering main.
Dia jadi sering ke rumah gue. Gue yang dulu ceritanya tukang bengek (baca : penyakitan), sering gak bisa main di luar sering-sering. Makanya stock puzzle gue lumayan banyak. Bekal mangkal di rumah. haha..
Dia yang jadi sering nemenin gue main. Walau puzzle-puzzle itu rasanya udah dibongkar berkali-kali dan saking seringnya udah gak usah mikir lagi kalo mau pasang balik.

Kita dulu takut kalo ditantang main bulu tangkis sama dia, alasannya dia tinggi dan lebih jago. Apalagi gue, main bulutangkis sama aja main tepok angin.
Kasihan juga orang yang main sama gue.
Tapi dia pede main sama gue (pede??). Sore-sore dia dateng bawa dua raket dan kok.
Gue ogah main dan ngerengek-rengek minta main puzzle aja.
Dia bujukin gue sampe akhirnya gue turun dan main.
Entah jadinya mainnya gimana, gue udah lupa.
Tapi gue jadi gak takut lagi main sama dia atau main sama temen-temen gue yang lain.

Pernah suatu hari si Anton kupret kedatengan saudara sepupunya yang usianya sepantar sama si Albert. Anton dan beberapa anak yang lainnya berniat mengajak Albert ikut main bola ama sepupu Anton yang lagi entah mengapa ngartis banget hari itu.
Mereka teriak-teriak manggilin Albert yang pada saat itu lagi main puzzle di... apa itu namanya? balkon?
Yah itu lah ya.
Mereka bujukin si Albert supaya ikutan main bola ketimbang main puzzle.
Awalnya Albert berniat ngumpet dan nyuruh gue bilang kalo dia gak ada di rumah gue.
Apa daya, si Anton kupret pret pret bilang, "bohong, tuh ada sendalnya di bawah!".
Ternyata mereka udah ngecek sendalnya Albert.
Akhirnya Albert muncul dari persembunyiannya, yang semula jongkok dibalik tembok.
Gue cuma inget dia ngomong gini, "Gak ah Ton, gue main sama Devi aja".
Dalam hati gue, makan tuh Ton. hahaha.. (mungkin bahasa gue pada saat itu beda, tapi gue yakin maknanya sama! hahaha)
Gue dari kecil memang udah kurang ajar.
Kita balik main puzzle sambil nonton Tv.
Gue yakin Anton gondok. Hahahaha..

Orangtua gue kerja dua-duanya.
Di rumah yang biasa berdua sama mbak Ami, belakangan jadi bertiga sama Albert.
Pernah si embak nyuruh dia pulang, mungkin bosen juga. Mana tau, yakan?
Udah waktunya gue tidur siang.
Tapi sebelumnya gue disuruh makan obat.
Macam serbuk antibiotik buat penangkal radang tenggorokan gue.
Dia ngebujuk embak Ami supaya dia dikasih obat juga seperti yang harus gue makan.
Akhirnya dia di kasih vitamin.
Begitu pula dengan gue.
Dan gue telen antibiotik pahit yang akhirnya karena udah sering, jadi gue suka baunya.
Dan bahkan rasanya.
Gue semangat 45 makan obat, karena berasa ada orang lain selain gue yang harus makan serbuk pahit itu. Gue ada teman seperjuangan. Yes!
Dia janji habis makan obat, dia pulang.
Ternyata tidak.

Dia bikin perjanjian baru sama mbak Ami, "Saya pulang kalo Devi udah tidur, mbak".
Dan sepanjang ingatan gue, dia masih buka tutup pintu kamar gue sampe diomelin si embak. Karena gue malah jadi gak tidur-tidur.
Itu terakhir dia ke rumah gue.

Esok harinya gue pindahan.
Dia malah main sepeda sama Anton dan gendong-gendong anak kucing.
Dikasih nama Fani.
Habis itu dia kenalin kucingnya yang baru mungut itu, dia gak ngomong lagi.
Cuma sliweran lewat-lewat pake sepedanya sama si Anton.
Habis itu gue naik pick up bareng sama nyokap untuk berangkat duluan.

Kalo gue sekarang, mungkin gue gak akan tidur siang hari itu.
Kalo bisa diinget-inget, gue pengen tau dulu gue bisa ngobrol apa sama dia?
Apa yang bisa diobrolin sama anak kelas 6 bareng sama anak kelas 1?
Karena cuma 3 kalimat dia yang bisa gue inget,
"BAAA"
"Gak ah Ton, gue main sama Devi aja"
"Saya pulang kalo Devi udah tidur, mbak".

Gue masih bisa inget sedikit-sedikit dia yang ngajak gue main bulutangkis, main puzzle, main sepak basket, makan vitamin, ngintip gue udah tidur apa belom, bahkan waktu dia duduk dipinggir kolam nenangin nafasnya sehabis kaget denger teriakan "BAA" gue.

Dia pake kaos harley davidson warna merah marun.
Kacamatanya yang framenya hitam (walau agak oval, gak sekeren kacamata sekarang).
Badannya yang agak gempal.
Dan gue memanggil dia, "albet kampret".
Albet, bukan Albert.

Demikianlah sepenggal cerita romansa jaman baheula yang apik tersimpan di kepala gue yang besar ini.

Davy,
memutarlagucinta,
sambilbelajaruts.
*gaknyambung*

Sabtu, 13 November 2010

Balada Cinta Pertama (part. 1)

Mengapa gue senang memandang laki-laki berkacamata?
Ada apa dengan potongan setengah gempal, yang satu paket dengan kacamata menjadi tampan luar biasa buat gue?
Akhirnya gue mengerti. Hahahaha..

Dahulu kala, belasan tahun yang lalu, sewaktu gue masih berusia.. emm.. aduh, berapa itu ya?
Pokoknya gue masih duduk di bangku SD kelas 1, gue beberapa teman main yang berada di lingkungan rumah gue, ada Anton, Puri, Maya-kakaknya Puri, Cinthia, Vera, Raymon, Yohan dan satu lagi bernama Albert. Sisanya gue lupa. Maafkan.

Postingan ini akan berkisah tentang Albert. Albert kampret gue memanggilnya.
Sejak kecil gue udah senang menggonti-ganti nama orang.
Nyokap gue seneng-seneng aja, mungkin dikiranya itu salah satu bakat spesial gue.
Udah banyak nama-nama buatan gue yang jadi hip. Hahaha..

Gue gak ingat benar sejak kapan dan gimana, intinya rumahnya gak jauh dari rumah gue.
Satu gang, dia di seberang, ada di ujung kanan. Dia satu rumah sama Raymon dan Yohan, dua kakak-beradik yang kalo dijejerin akan membentuk angka 10.
Yohan jadi angka 1, Raymon jadi angka 0.
hahahaha..

Suatu hari, gue dan gank gang lengkeng 2 (rumah gue nama jalannya lengkeng 2, nomer rumah gue, 42. telpon gue 5810972) main jadi "saras 008".
Inget gak, ketika ada film berjudul Saras 008 bertema superhero, dimana tokoh utamanya punya musuh bernama Mr. Gepeng dari planet krismon atau apa deh namanya, gue lupa.
Gue jadi Saras, dan beberapa temen gue yang gak mau ngalah juga jadi Saras.
Jadilah sarasnya ada banyak.
Padahal harusnya cuma ada satu.
Sedangkan gak ada yang mau jadi Mr Gepengnya.
Untung akhirnya Anton mau, karena bingung juga kalo gak ada musuh lantas kita ngapain donk? Dia jadi satu-satunya musuh dari lusinan Saras sore itu.
Di tengah pertarungan gue melawan Mr Gepeng, a.k.a Anton, dia beneran ngajak berantem.
Dia nendang perut gue yang pada saat itu masih masa imut-imutnya.
Gak seneng, gue pegang kakinya dan gue ambil sendal jepit doraemonnya.
Gue buang ke got.
Permainan usai.
Gue ngambek, Anton lebih ngambek lagi.
Yang lain milih bubar.
Gue lari pulang, takut juga sama Anton atau kemungkinan akan Emaknya yang dateng nyariin gue.
Entah minta ganti rugi atau ngomelin gue.
Atau mungkin minta gue cuciin sendalnya yang udah bau air comberan itu.
Intinya gue takut.

(ini sebenernya mau ceritain sendalnya anton atau albert ya?)

Malam harinya, nyokap gue manggil gue dari lantai bawah dan bilang ada temen gue dateng. Gue tanya siapa, kata nyokap, "Anton, Vy".
Mampus.
Gue turun pelan-pelan.
Ternyata.. jreng..jreng! Ada teriakan "BAAAA", disusul gue yg ikutan teriak "BAA".
Ternyata itu Albert.
Aduh emak gue ada-ada aja.
Dia cuma tau Anton ternyata, karena Anton tinggal tepat di sebelah rumah gue.
Jadi paling sering dilihat dan dikenali.

Ternyata si Albert.
Ada apa dengan Albert?
Apa yang terjadi berikutnya?
Hwahahaha..
Baca kelanjutannya di sesi terakhir "Balada Cinta Pertama" (part. 2).
Hwahahahahhaha...

Selasa, 26 Oktober 2010

Marmut Item

Beberapa waktu lalu gue berniat meminjam buku bacaan sama Sandra.
Gue request beberapa judul dan akhirnya dipilihkan Marmut Merah Jambu-nya Raditya Dika.
"Lo emang harus baca ini, biar belajar", kata Sandra yang akhirnya bawain gue buku tersebut.

Beberapa hari dari situ, kalo Raditya Dika punya marmut merah jambu, rasanya gue punya marmut yang sama, beda warna tapi.
Marmut gue item, kecebur got.
Sama sekali bukan warna merah jambu merona.
Walau gue gak tau pasti warna merah jambu tersebut didasari oleh apa, tapi kesotoyan gue mengatakan karena itu warna jatuh cinta, seperti isi bukunya Dika yang kali ini banyak cinta-cintaannya.

Lalu apa kabar marmut item gue?
Kalo si marmut pinky lagi megang kuaci, marmut gue lagi nyopotin mahkota bunga, sehelai demi sehelai. Bahahaha..
Hyaah.. apa itu ya?
Marmut malang gue terkena gejala patah hati.
Dia merasakan apa rasanya mendongo sepanjang hari akibat hati terbelah.
Dia main twiter, dia akhirnya merasakan hal-hal yang sebelumnya dirasakan oleh teman marmut lainnya (si marmut hijau terutama-hayo, tau ga itu siapa? haahahaha) yang juga sering mendapat kenyataan pahit lewat twiter-an.
Rasanya semua update berita hangat gak ada artinya ketika menemukan sebuah tweet yang membuat nelangsa. hahahaha..

Si item akhirnya tau mengapa membuat status atau tweet-tweet patah hati ternyata cukup membantu (dan mengapa buanyak sekali status/tweet itu bertebaran dimana-mana).
Dia akhirnya tau kalo lirik-lirik lagu percintaan tidak dibuat secara sembarangan ataupun melebih-lebihkan. Maap, dulu kira-kira begitu yang terpikirkan. Hahaha
Dia sah jadi marmut abg galau.

Jadi inget salah satu adegan favorit gue di film Laskar Pelangi,
si tokoh utama kaget setengah mati mendapati kenyataan ditinggal pergi oleh gadis cina anak juragan toko kelontong tempatnya membeli kapur,
dimana digambarkan seolah mendadak semua barang di toko tersebut berjatuhan, jalanan menjadi kosong, dan mulutnya hanya membentuk huruf "O".
Plus hembusan angin pilu yang menebarkan selembar kertas koran di tengah jalan yang kosong.
Bahahaha..

Hari ini, hari Selasa.
Banyak tugas dan pekerjaan menantinya.
Terima kasih juga untuk beberapa marmut senior yang sangat membantu.
Bye bye Senin galau,
sesuai janji saya dengan si hijau, hanya Senin yang jadi pengecualian.
Dia mau memperjelas benar sebenarnya apa yang dia rasakan dan harus diapakan.
Tapi tidak lagi dengan galau.
Yah mungkin nanti sisa sedikit-sedikit ya maklumlah ya.
hahaha..

Marmut item gue sekarang sedang siap-siap luluran.
Biar gak item lagi.
Walau belum menjadi pink.
Paling gak, ya gak dekil begini.

nb : Iya San, belajar nih. Praktek pula. hahaha

Selasapagi,
nguapdansenyum,
Davy :)

Kamis, 09 September 2010

DVD, Laut Merah, Patah Hati yang Basi

He's just not that into you..
Film ini direkomedasikan ke gue beberapa hari yang lalu.

Begini, begini, begini skenario yang seharusnya terjadi beberapa minggu yang lalu,
sebelum film itu direkomen ke gue.

Layaknya adegan-adegan ABG patah hati yang siap menyambut mentari pagi kembali paska patah hati (baca : luluh lantak), gue tersenyum mantap, mengepalkan tangan, well gak pake lompat sih intinya.
Gudbay! Gue siap melemparkan dia ke tengah, dasar, ujung, pojokan laut merah.
Biarlah dia karam di sana.

Hanya kalo-kalo suatu hari Musa membelah kembali laut merah, ada kemungkinan dia ditemukan kembali.
Itupun kecil kemungkinan, gue meletakan dia di pojok, ingat?
Jadi kalo laut merah dibelahpun, pasti di tengah.
Dan gue belum membaca dikitab manapun bahwa Musa akan membelah laut untuk keduakalinya.

Lalu, serasa melempar gumpalan kertas ke belakang, gue akan melangkah pede, lengkap dengan senyum lebar dan kepalan tangan tanda kemenangan yang gue ceritakan di atas tadi.

Masalahnya adalah, itu skenario yang SEHARUSNYA.
Kalo ada kata "seharusnya", maka artinya adalah...?
Ya, itu tidak terjadi, boleh ditambahkan dengan kata 'sama sekali'.
Yang artinya gue masih saja tersangkut pada laki-laki dengan mata yang kalo merem atau melek bedanya tipis luar biasa, berbadan montok berkacamata dengan bingkai hitam tebal (yang gue cintai setengah mati), teman main di kala SD gue dulu itu.

Gak, gak! Jangan berpikir gue suka dari SD ya, lama amat. hahaha..
Yah sudah waktunya buat gue untuk melaju (ato bahasa tenarnya 'move on' lah begitu).

Teman gue yang pernah mengalami hal serupa bersaksi bahwa salah satu yang menyelamatkan dia ialah si film itu.
Dan Sisca si kai-kai, sudah siap dan penuh semangat meminjami gue dvdnya.
Walau pada akhirnya dia lupa membawanya sore tadi.

Mari kita lihat apa yang gue dapat dari film itu.
Setelah gue dapet pinjeman dari sisca tentunya.
Hahaha..

Mungkin nanti gak usah jauh-jauh ke laut merah?
Mana tau.
Hahaha..

Davy,
numpangonline,
dikostorang,
tengahmalam.

Jumat, 06 Agustus 2010

Monyet Jatuh Cinta

Bwaaa! hwahahaha..

Ini adalah muka dari cinta monyet saya semasa SD!!!

Hayoo tebaak yang manaaaa?
Kiri, tengah, kanan?

Sungguh gue gak sengaja nemu foto ini..
*maap ya yg punya poto, saya pinjem.. hahaha..

Orang yang bersangkutan terakhir kali gue ngobrol (sekitar setengah tahun lalu), sedang berada di negara antah berantah, mengejar impiannya.
Dia mengingat gue dengan sambutan "oh! si item itu ya???"
Asem! hahaha..

Hya..yaa.. Dia kakak kelas gue dulu.
Dulu dia sering ke kelas gue buat minjem komik KariageKun.
Kalo jam olahraga, dia suka nongol.
Kalo gak salah, pertama kali gue telponan sama anak cowo itu sama dia deh dulu.
Dan dasar anak SD, kalo diledek pasti ujung-ujungnya maen kejar-kejaran.
Nah suka tuh dulu begitu. hahahaha....

Dan yang paling gue inget dari dia, dia tu.. emm..
Ya bisa dikatakan menyelamatkan gue waktu gue sama temen gue berantem sama kakak kelas.
Dasar bocah, dulu suka banget sama yang namanya berantem-berantem. hahahaha..

Nah dia tuh yang dulu menyelamatkan pipi gue waktu nyaris dipukul sama kakak kelas gue yang juga temennya.
Entah dia masih inget apa enggak tu ya? hahaha..

Coba bayangin deh adegannya, indah banget kan tuh? hahahaha..
Jaman dulu, kalo disamperin kakak kelas kan keren juga.
Waduh berbunga-bunga deh pokoknya! hahaha

Well,
Gudluck ya di sana!

Langgeng-langgeng sama pacar!
Sukses yah! :)

Kamis, 29 Juli 2010

Dua Pucuk Surat Cinta

Sepanjang perjalanan pulang tadi gue mengantuk setengah mati.
Angin malam sepoy-sepoy dari sisi kanan jendela metromini, sedikit mikirin pertanyaan yang tadi dilontarkan di rapat (bisa bikin ketombean rasanya mikirin itu, tapi gapapa.. gue kangen mikir-mikir kayak tadi. hahaha).

Entah mengapa tiba-tiba gue teringat dua pucuk surat cinta yang pernah gue tulis di blog ini.
Bentuknya bukan surat sih, tapi yah isinya dulu gue tujukan untuk si pacar yang kini telah berubah gelar dan berganti kepimilikan, alias putus dan dia sudah punya pacar baru.

Barusan gue cari dan gue baca lagi.
Isinya indah nian.. *jreeeng..jreeeng*
Gue inget nulisnya sampe dihapus dan diulang berkali-kali.
Tersipu-sipu sendiri di depan layar, nyengir-nyengir gak karuan..
Macam anak gadis kepang dua jaman dulu yang lagi nulis surat cinta di pinggir jendela buat sang tambatan hati yang dikirim pake burung merpati.

Tapi..
Dasar pacar dodol.

Dia gak baca sama sekali.

Gak tau apa itu ditulis dengan setengah mati. hwahahaha..
Ohlala... Malangnya tu surat (suratnya apa penulisnya, hayo? kekeke..)
Sampe hari ini dia gak pernah tau apa yang waktu itu gue tulis buat dia.
Tapi entah itu jelek atau malah bagus sih sebenernya, hwahahaha....

Biar deh itu dua surat cinta menjadi surat tak tersampaikan.
Yang penting waktu itu cintenye tersampaikan, loh??
(bukannya justru itu yang malah "nyasar" ya? hwahahaha)

Sudahlah, biarlah tulisan cantik itu tersimpan apik di sini.
Anggep aja kenang-kenangan.
Gila, kapan lagi gue nulis kayak begitu coba??
Hwahahahaha...

Davy,
Ngetiksambilngakak
Ditiupkipasangin
Berrr..Berrr...

Minggu, 02 Mei 2010

Thank's Beyonce!

Tiba-tiba teringat, kalo gak salah hari Jumat minggu lalu kejadiannya.
Gue menyanyikan "I'm a Single Lady"-nya Beyonce berulang-ulang. Karena gak tau bagian yang lain, yah gue ulang terus bagian itu.

*"I'm a single lady.. I'm a single lady..."
(back to *, back again.. again and again.. hahaha)

Gak puas dengan itu, gue pasang di status ym gue. Sama. Persis.

Kalo gak salah, sepuluh menit kemudian..
Daaang!!
I'm a single lady!
Alias putus sama si pacar, eits mantan maksudnya.
Terimakasih Beyonce. yemm..yemm..

Demikian kisahnya. Jangan tanya lagi gimana ceritanya.
Hwahahaha.. Kronologis yang aneh. --"

nb : Hati-hati memilih theme song of the day Anda. hwahahaha.. XD

Sabtu, 27 Maret 2010

For the First Time Finally I said Yes

For those things you've done for me..
that made sad..
Yes, I care about you

When they said "don't"
Because they are too afraid that I'll hurt you (whaatt??)
Yes, I don't care about it

And my Mom said "you'll find another one"
Because she don't know who you are (I'm not saying that I really know you, I'll find it out)
Yes, just let it flow.

Listen, even this is one of the hardest thing ever.. (write it down is much easier than say it by my mouth)
I just want you to know that..
Yes, I love you

Don't ask me again, ok? :D
That's how this story began..
That's how I finally said "yes" for the first time.

(For God sake, it kills me.. How can I write this?? hahahahha)