Kamis, 09 September 2010

DVD, Laut Merah, Patah Hati yang Basi

He's just not that into you..
Film ini direkomedasikan ke gue beberapa hari yang lalu.

Begini, begini, begini skenario yang seharusnya terjadi beberapa minggu yang lalu,
sebelum film itu direkomen ke gue.

Layaknya adegan-adegan ABG patah hati yang siap menyambut mentari pagi kembali paska patah hati (baca : luluh lantak), gue tersenyum mantap, mengepalkan tangan, well gak pake lompat sih intinya.
Gudbay! Gue siap melemparkan dia ke tengah, dasar, ujung, pojokan laut merah.
Biarlah dia karam di sana.

Hanya kalo-kalo suatu hari Musa membelah kembali laut merah, ada kemungkinan dia ditemukan kembali.
Itupun kecil kemungkinan, gue meletakan dia di pojok, ingat?
Jadi kalo laut merah dibelahpun, pasti di tengah.
Dan gue belum membaca dikitab manapun bahwa Musa akan membelah laut untuk keduakalinya.

Lalu, serasa melempar gumpalan kertas ke belakang, gue akan melangkah pede, lengkap dengan senyum lebar dan kepalan tangan tanda kemenangan yang gue ceritakan di atas tadi.

Masalahnya adalah, itu skenario yang SEHARUSNYA.
Kalo ada kata "seharusnya", maka artinya adalah...?
Ya, itu tidak terjadi, boleh ditambahkan dengan kata 'sama sekali'.
Yang artinya gue masih saja tersangkut pada laki-laki dengan mata yang kalo merem atau melek bedanya tipis luar biasa, berbadan montok berkacamata dengan bingkai hitam tebal (yang gue cintai setengah mati), teman main di kala SD gue dulu itu.

Gak, gak! Jangan berpikir gue suka dari SD ya, lama amat. hahaha..
Yah sudah waktunya buat gue untuk melaju (ato bahasa tenarnya 'move on' lah begitu).

Teman gue yang pernah mengalami hal serupa bersaksi bahwa salah satu yang menyelamatkan dia ialah si film itu.
Dan Sisca si kai-kai, sudah siap dan penuh semangat meminjami gue dvdnya.
Walau pada akhirnya dia lupa membawanya sore tadi.

Mari kita lihat apa yang gue dapat dari film itu.
Setelah gue dapet pinjeman dari sisca tentunya.
Hahaha..

Mungkin nanti gak usah jauh-jauh ke laut merah?
Mana tau.
Hahaha..

Davy,
numpangonline,
dikostorang,
tengahmalam.

2 komentar: