"gmna kbr Indo msh blm hncur tah" (si rese)
"dasar, sombongnya"
"bah dsni mah beda jauh ma indo, gk ada aman2 na dsna. ckckc dsni mana ada kek gtu. =.= I hate that" (si rese)
"gih, di sana aja gih, gak usa balik lagi ke sini."
"wew" (si rese)
Setelah itu pembicaraan jadi garing dan terhenti.
Nyesel ngobrol sama tu orang.
Baru seminggu, keluar negeri. Ngomong bahasa Inggrispun sebenernya masih blepotan.
Bahasa Indonesianyapun belom lancar.
Bahasa mandarinnya juga kaya kacang goreng (apa hubungannya bahasa dengan kacang?).
Ya, ini cerminan diri gue, lo, kita.
Gak bisa dipungkiri Indonesia masih macet, masih banyak kesemrawutan.
Kebersihan yang minim, kondisi fasilitas umum yang gak terawat.
Tapi itu semua AKIBAT.
KITA yang jadi SEBABNYA.
Kita yang gak mau nunggu bis di halte, sepanjang jalan jadi halte dadakan.
Apa iya angkot akan berhenti kalo gak ada yang nunggu?
Kita yang buang sampah di got, di kali, gak mau repot sedikit cari tong sampah atau simpan sebentar. Sampah darimana di sepanjang kali sama jalan kalo ga ada yang buang?
Gue, elo, kita.. yang buat sebab ini.
Itu juga gak bisa dipungkiri.
munculkan semangat nasionalisme!!
BalasHapusBwahahaha