Minggu, 02 Januari 2011

Amerta, 30/12/2010

Semua sibuk berlalu-lalang.
Di sisi kanan, mereka mempersiapkan berbagai papan dan dekorasi lainnya agar siap memperindah suasana di atas sana pada waktunya.
Papan-papan dengan lukisan grafiti di atasnya.
Mereka yang berada di atas, berdiri diantara tiang-tiang besi yang menopang cahaya, mempersiapkan dengan penuh kehati-hatian agar cahaya-cahaya itu dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan aman bagi siapapun yang berada di bawahnya.
Kami berdiri di tempat masing-masing, berjalan ke tengah sesuai arahan dan hitungan yang diteriakkan oleh sang show director dan berjalan kembali ke tempat yang seharusnya.
Mereka yang dibelakang, sibuk memastikan suara yang nantinya akan mengalun dapat keluar dengan indah dan siap didengar oleh 1700 orang yang antusias ingin mendengarkan vokal maupun musik yang beradu dengan irama di atas sana.

Dan akhirnya, malam itu, panggung yang dinantikan oleh ratusan generasi muda pada malam itu,
siap berdiri dan menjadi alas bagi impian banyak anak muda.
Panggung Amerta.

Malam itu, gue berdiri di sana.
Akhirnya.
Tahun lalu, di hari yang sama, gue berdiri di panggung lain.
Gue senang bukan kepalang setelah sebelumnya gue kecewa karena tidak berhasil mendapatkan kesempatan untuk berdiri di panggung amerta.
Gue dan Sin-sin menjadi MC untk kompetisi fashion stylist IDEFEST 2009.
Dan kali ini, setelah dua kali nyaris gagal berdiri di amerta, akhirnya gue berhasil berdiri di sana.
Yes!
Hwahahahah....

Malam final kompetisi stagging IDEFEST 2010,
kita sambut MC kita..
Davy dan Sheilla!!!!!

Hwahahahhaha...
Gue tidak sendirian ataupun berdua.
Kami bersembilan! hahaha
MC keroyokan!
Ada Nala dan Greta, Gue dan Sheila, Andri dan Marlan, Vincent dan Raka, dan terahir si Putra :D

Ketika audisi dimulai, gue gugur mentah-mentah karena usia.
Kampret! Kepret!
Mereka memberi batasan usia sampai dengan delapan belas tahun, gue pada saat itu berusia..
sembilan belas tahun, dimana audisi itu diadakan sebulan setelah gue berulang tahun. Coba audisinya lebih cepat sebulan atau dua bulan! hahahaha..
Tapi gue tetap mendaftarkan diri.
Tapi tidak dipanggil, saudara-saudara. Hahahha....

Nasib berkata lain, audisi dibuka kembali!
Batasan umur dinaikkan.
Entah jadi berapa, gue mendapat sms dan gue gak memperhatikan lagi berapa batasannya.
Entah 21 atau 25.
Daftaaarrr lagiii! Hahaahha...

Ternyata katanya mereka sebenarnya mencari MC laki-laki dan.
Jreeeeng... hari itu semuanya laki-laki yang ikutan, saya betina sendiri.
Unik-unik pula!
Okelah! ahahaha.. ciut juga sebenarnya.
Dan ternyataaa... Lolos! Hwahahha...

Hari berganti hari, gue menebak-nebak.
Tampaknya gue akan kebagian jatah di fashion lagi nih.
Dan benar! haahha...
Tapi ternyata.. diputuskan kita semua naik ke amertaaaaa!!
Itu berarti, gue juga jadi mc final di amerta!
bravoo!

Hari berganti, keputusan berganti!
Huuaaaiaaaaa!!
H-4!
Baiklaah.. Saya patah hati.
Broken heart ceritanya! hahahah...

Sekedar informasi gue juga ikutan lomba presenter, tar gue ceritain ada apa lagi dengan lomba satu ini!
Dengan pertimbangan lomba satu ini, yang ternyata gue masuk finalis 3 besar, gue gak bisa mejeng jadi MC di amerta. Dan gue harus memilih (dimana semua orang termasuk gue sendiri tau gue gak bisa milih sebenarnya.. gak mungkin juga gue lepas atau mengundurkan diri toh? ogah! hahaha).
Anggaplah gue terima, tapi hati tetap nyambi membaca doa.
Kali kesampean. hahahha..

Jreeeng. Jreeeng! h-2, gue diputuskan kembaliii keeeee.... keee...
AMERTAAA!! haahhahaha..
Ngeri gue kecewa kedua kalinya, Renny (salah satu panitia juga) melarang gue berbahagia.
Kali-kali diganti lagi.
Aduh bahagia kok dilarang bocor kemana-mana atuh.
Gak bisa! kalo sampe kecewa lagi (amit-amit), ya udah.
Yang penting bahagia dulu! iya gak? Hahahha...
Dan gak diganti lagi juga tuh?
Hahahha..

Mali (temennya Zuly yang jadi guru nari tim dance DKI B), bingung ada apa dengan amerta?
Dia heran kenapa gue ribut dan kepengen banget naik di Amerta.
Hemm.. hehehe..
Iya, Amerta itu panggung yang besar.
Dia megah.
Walau dia mungkin tetap tidak ada apa-apanya dibanding panggung-panggung berlantai cahaya seperti di Televisi apalagi opening seagames di Guang Zhou sana (yang megahnya bisa mulut nganga sampe susah nutup).
Tapi.. hemm.. apa ya?
Disana.. di panggung beralas Vinyl hitam itu,
banyak impian Generasi muda BDI berawal..
Mereka bernyayi, menari, bahkan mengeluarkan apapun bakat yang mereka miliki..
Berdiri di sana, jangan tanyakan bagaimana bangganya..
apa rasanya..

Dan akhirnya setelah dicoaching berhari-hari oleh Uli Herdinansyah (bangga ngetiknya.. bwahhaha),
datanglah hari yang dinanti-nanti...

Berdiri di tengah puluhan cahaya lampu.. (wedeeeeehhhh.. lebay! ahhaha.. intinya lampunya ada banyak! Gue sempet hitung sebelum naik panggung, pokoknya lebih dari duapuluh, bisa disebut puluhan toh? hahahaha)
Hijau, ungu.. kuning.. gak tau, karena terlalu shock gak tau lampu apa aja itu yang nyala!
Di depan ratusan orang (bahkan lebih dari seribu saudara-saudara!)..
Dewan juri (yang juga ada banyak!)..
Akhirnya gue berdiri di sana, keluar dari balik wing (kain hitam di sebelah panggung)!

Sekali lagi,

Kita sambut MC kita malam hari ini,
DAVY dan SHEILLAAAAAA!!!!

5 komentar:

  1. heii. awal cerita mu mirip dengan gaya ceritaku. makin ke belakang makin keliatan aslinya.huahahaha.

    berawal dari amerta lama lama berdiri di panggung panggung lainnya hingga panggung di hollywood :P

    BalasHapus
  2. huaaaaaaaaaaaaaaaaaaah! hahahahah~
    cool gilaaa! sinting loo!
    naik turun bgt
    tp detilnya mintaa...
    ga ngerti gmn cerita lo jadi finalis presenter tp juga audisi mc? jadi gmn itu ? hahahaa

    BalasHapus
  3. DAVVYYYYY!!!
    TAON DEPAN LAGI!!!
    HEHE

    BalasHapus
  4. bahahaha.. ketagihan begini nih boleh dilestarkan!
    iyaaa ricaaa!!! keren yaa? ahahahah
    apa tu kai maksudnya makin ke belakang makin keliatan aslinya? hahaha...

    BalasHapus