Selasa, 26 Oktober 2010

Macet : Jakarta sih!

Daerah sekitar kampus gue udah ngetop luar biasa kalo bicara urusan macet,
kebetulan jalanan di sini, menurut gue, kurang kondusif kalo harus dilewati kendaraan roda empat yang jumlahnya keroyokan.

Baik yang bawa kendaraan, berapapun rodanya sampe yang ngampus cuma jalan kaki (untung ga pake sepatu roda), udah tau banget soal macetnya.
Kalo jalan kaki aja bisa macet, apalagi yang bawa kendaraan?
Herannya, jumlah kendaraan yang dibawa kian membludak. Bukan menipis.
(loh? menipis? salah penggunaan kata tampaknya).
Semalem Jakarta di guyur hujan dengan hebohnya.
Rencana gue menghabiskan sisa Senin malam di mall terdekat hampir batal, lalu benar-benar batal akhirnya. Hujan tidak menghentikan niat gue yang 45, tapi apa daya, kondisi jalanan berkata lain.

Pertigaan terdekat yang jadi.. emm.. apa ya? tulang punggung utama? aduh bahasanya ngaco, ya pokoknya yang krusial deh ya..
kembali ke soal pertigaan tadi, keadaannya ruwet setengah mati.
Semua menyalahkan hujan, jalanan, dan Jakarta.
Sebelum jauh-jauh membicarakan keseluruhan kota Jakarta malang, mari bicara pertigaan Batu Sari yang semrawut ini.

Metro mini yang gue tumpangi diomelin sama beberapa pengendara motor.
Yang gue heran, metro mini ini berada pada jalur yang benar, sebaliknya motor-motor itu menyambar jalur metro mini ini.
Dimana mereka jadinya berlawanan arah dengan metro mini gue. (metromini gue??)
Tapi yang diomelin malah si abang metro mini.
Begitu juga yang terjadi di samping kanan gue, semua serobot-serobot hingga akhrnya terjebak sendiri di jalur yang salah dan terjadilah saling mem-block jalan dan main umpat-umpatan.

Kejadian serupa pernah gue alami sewaktu berada di Trans Jakarta, para pengedara motor mengumpat supir bus dan bahkan menggebrak pintu bus.
Padahal, sama seperti tadi, mereka menyerobot jalur busway.

Kembali ke Batu Sari, berhubung rasanya sampe babi bisa terbangpun ini gak bakal jalan-jalan. Dan waktu sudah menipis, gue turun dan pulang kembali.
Hujan pula.
Sempat terpikir, pengen nantangin macet, maulihat gimana akhirnya semua kendaraan ini bisa jalan. Sedangkan posisi mereka sudah seperti kotak-kotak TTS.
Tapi ya gak mungkin juga gue kerajinan nunggu di dalam bus yang bergerakpun tidak itu.
Pulang deh.
hahaha

Jangan bawa mobil kalau tau macet.
Jangan mengumpat kalau udah tau salah.
Jangan salahin kota Jakarta aja,
kalo masih semau gue.
(memangnya isi kota ini siapa juga?)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar